Kamis, 22 Mei 2014

Review Film Animasi 2D Indonesia "Battle Of Surabaya"




Battle of Surabaya adalah sebuah film animasi 2D karya anak bangsa. Film ini dikerjakan oleh  lebih dari 50 animator dan menelan biaya hingga 500 juta rupiah lebih untuk menyelesaikannya. Film ini mengangkat tema kemanusiaan, kehormatan, dan kebebasan, film ini menyajikan tontonan yang bermutu untuk para penikmat film Indonesia. Film ini rencananya akan di tayangkan di bioskop pada tanggal 14 Juni 2014.
Studio animasi : MSV (PT Mataram Surya Visi) Pictures
Sutradara : Aryanto Yuniawan
Penulis naskah:  Suyanto, direktur STIMIK AMIKOM Jogjakarta .
Eksekutif Produser :  M. Suyanto
Pemain:
- Dominic as Musa (voice)
- Nuriko Okuyama as Kioko (voice)
- Eileen Shannon as Yumna (voice)
- Marco as Abdan (voice)
- Vanhoebrouck Patrick Bernard as P.J.G. Huijer (voice)
- Alejandro Esteban as A.W.S Mallaby (voice)
- Jason Williams as Capt. John Wright (voice)
- Tanaka Hidetoshi as Capt. Yoshimura (voice)
- Hendro as Residen Sudirman (voice) - See more at:

Sinopsis
Film Battle of Surabaya merupakan film adaptasi yang berlatar belakang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Film tersebut bercerita tentang perjalanan seorang anak yang berprofesi sebagai penyemir sepatu bernama Musa.
Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pemboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. "Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!!" kata Musa. Tapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan.
Dalam perjalanannya, Musa menjadi kurir surat penghubung antara pejuang dan militan. Battle of Surabaya menceritakan perjalanan ego Musa yang menjadi seorang pahlawan dalam pertempuran pada awal Indonesia merdeka.
Cerita tentang perjalanan Musa memiliki konsen bahwa pahlawan harus bertumbuh. Musa tidak pegang senjata tetapi dia messenger, tokoh yang dipentingkan dari sisi Indonesia maupun musuh.
Perjalanan Musa tersebut akhirnya ingin menyampaikan bahwa semua pihak akan kalah dalam perang.Latar belakang pertempuran 10 November 1945 diambil karena peristiwa tersebut masuk dalam catatan sejarah dunia. 

Bernadine Jessica - 672012042


0 komentar:

Posting Komentar